16 Juni 2010

Dari Rapat Dengar Pendapat DPRD SARAI bersama Kepala Sekolah serta pengelola Pembangunan Sekolah Baru di Sabu Raijua

Ada hal menarik untuk disimak dalam rapat dengar pendapat antara DPRD Sabu Raijua bersama Pengelola beberapa sekolah yang sesuai hasil temuan DPRD Sabu Raijua bermasalah. Yakni ditengah gencarnya pertanyaan – pertanyaan Para Anggota Dewan yang terhormat kepada Panitia Pembangunan Sekolah bermasalah tersebut, ada Kepala Sekolah sebagai pengelola dan ada juga yang hanya berperan sebagai ketua komite selaku panitia pelaksana pembangunan yang menjawab dengan enteng pertanyaan para anggota dewan yang terhormat, tapi ada pula yang sepertinya terkena “Serangan Jantung” sehingga jangankan untuk menjawab pertanyaan para dewan, untuk berdiri saja sudah tidak sanggup dan terlihat sekujur tubuh mereka dipenuhi peluh, namun ada pula yang kelihatannya sangat marah ketika dicecari pertanyaan oleh anggota dewan yang terhormat yang ada saat itu. Seperti misalnya Kepala SMP Negeri 2 Mehara yang ketika dicecari pertanyaan oleh dewan, terlihat sangat marah dan kelihatannya seperti ingin maju dan memukuli anggota dewan yang mungkin dinilainya banyak mengoceh pada saat itu. Hal tersebut dibuktikan ketika Kepsek tersebut menjawab pertanyaan – pertanyaan yang dialamatkan kepada dirinya saat itu dengan membanting – banting pena miliknya yang kala itu dipegang dirinya yang mungkin juga dijadikan sebagai pelampiasan emosinya kepada anggota dewan yang terhormat kala itu dan bahkan terlihat raut mukanya merah merona entah karena malu di “bentak – bentak” ataukah karena memang bukti kemarahannya saat itu yang hanya bisa dilampiaskan kepada benda apa saja yang dipegangnya. Namun yang menjadi pertanyaan “mengapa dirinya begitu marah ketika dicecar dengan pertanyaan – pertanyaan anggota dewan kala itu ? adakah satu hal lain yang sedang disembunyikannya ? ataukah dirinya takut kalau para anggota dewan yang terhormat itu terus menerus memberi pertanyaan yang mungkin dirasanya sangat menjebak sehingga kemungkinan lainnya bisa membongkar pelanggaran lain yang pernah dan sedang dibuat dirinya. Tapi ini semua hanya kecurigaan semata setelah melihat reaksinya saat ditanyai dewan. Dan juga menimbulkan pertanyaan lainnya yakni kenapa harus marah jika apa yang dibuatnya dirasa sesuai prosedur ? sehingga menjadi lebih bijak kala itu ketua komite SMP Negeri Deme yang walaupun dibentak hanya diam dan terpaku bak mayat hidup di kursi pesakitan. Sementara itu hal lain yang tidak kalah menarik dan bahkan sejenak bisa mencairkan kebekuan suasana kala itu adalah pengakuan dari dua orang kepala sekolah bermasalah bahwa disaat hendak berbelanja kebutuhan pembangunan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya masing – masing di Surabaya, tinggal sekamar di sebuah hotel yang ada di kota Surabaya dengan pertimbangan untuk lebih “menghemat biaya”!!! hanya saja yang lebih menggelikan lagi, dua insan tersebut berlainan jenis kelamin. Tapi sudahlah terlepas dari semuanya itu hal positif yang patut ditiru adalah mereka rela sekamar berdua hanya demi kelancaran pembangunan sekolah yang menjadi tanggung jawab mereka. Agar biaya untuk menyewa kamar lain bisa dibelikan pada kebutuhan pembangunan sekolah mereka.
Dan hal lainnya lagi yang lumayan menarik adalah pernyataan kepala SMP Negeri 3 Hawu Mehara yang dinilai sangat melecehkan Tukang – Tukang kayu yang ada di Sabu Raijua. Bagaimana tidak kepsek tersebut ketika menjawab pertanyaan dewan tentang mengapa pintu sekolah yang menjadi tanggung jawabnya tidak memenuhi standard dan terkesean asal jadi, sekenanya mengatakan bahwa itulah bukti kemampuan dari tukang lokal yang ada di Sabu Raijua. Artinya tukang lokal tidak profesional, tidak mempunyai keahlian dan mengerjakan pesanan orang asal jadi pula serta tidak mempunyai mutu yang bisa diandalkan. Namun apa memang benar seperti yang dikatakan dirinya ? ataukah karena panik dan tidak ada lagi jawaban lain untuk menjawab pertanyaan para dewan maka seenaknya membuat jawaban yang tentunya melukai pengrajin meubeler yang ada.
Namun itulah yang harus dijadikan sebuah refleksi khusus untuk para pengelola keuangan Negara yang ada di Sabu Raijua untuk jangan membuat kecurangan jika tidak ingin berurusan dengan aparat penegak hukum, atau jika tidak ingin duduk dikursi pesakitan serta dibentak – bentak saat ditanyai untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang pada akhirnya membawa malapetaka untuk diri sendiri. Karena kata pepatah jawa “ sepandai – pandai tupai melompat namun akhirnya akan jatuh juga” namun itu hanya bisa berlaku untuk yang sedang melakukan praktek busuk namun jika yidak maka yang harum pula yang akan tercium Karena jika kita dipercaya untuk mengemban sebuah tugas Negara, maka lakukanlah itu dengan sepenuh hati dan ingatlah bahwa kita digaji rakyat untuk itu jangan lagi bohongi rakyat dan melukai rakyat.

Read More......

Bora “Pilih Pemimpin yang takut Tuhan”, Yuri “Waspadai Pemimpin Berduit”

Sabu Raijua saat ini akan mencari seorang pemimpin yang akan menahkodai bahtera Sabu Raijua menuju mesa depannya, dan syarat utama dan terutama seorang sosok pemimpin yang dibutuhkan Masyarakat Sau Raijua adalah Pemimpin yang Takut akan Tuhan. Demikian dikatakan Julianus Bora, S.Sos kepada Sarai Pos beberapa waktu. Dikatakan Bora, tidak ada Kriteria lain yang harus dijadikan syarat utama dan terutama untuk sosok pemimpin Sabu Raijua karena menurut Bora, jika seorang pemimpin takut Tuhan maka apa yang akan dilakukannya selama memimpin Sabu Raijua hanya akan berdasarkan pada Firman Tuhan semata. Bora mencontohkan jika seorang pemimpin benar – benar takut akan Tuhan, sekalipun ada kesempatan untuk berbuat jahat, tapi bisa diminimalisir karena setiap tindakannya akan dipertanyak kepada Sang Khalik.
“menurut saya, tidak ada kriteria lain untuk seorang calon pemimpin sabu raijua kedepan selain mereka yang benar – benar takut akan Tuhan dan itu dibuktikan dengan tindakan nyata dan bukan sekedar diatas kertas” Papar Bora
Bora menambahkan jika ingin dikatakan sebagai masyarakat yang bijak maka jangan memilih karena kedekatan emosional, hubungan kekeluargaan, serta berapa banyak materi yang diterima tapi pilihlah seorang pemimpin sesuai hati nurani karena pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua bukan memilih kepala suku atau inang pengasuh dalam sebuah keluarga dan yang paling utama adalah meminta petunjuk kepada Tuhan agar bisa menunjukkan siapa pempimpin yang pantas dan cocok untuk memimpin sabu raijua yang masih diibaratkan seperti bayi yang masih harus membutuhkan sentuhan tangan halus dari pengasuhnya. Dikatakan Bora, saat ini masyarakat Sabu Raijua tentunya merasa bingung untuk menentukan pilihannya dalam pemilukada nanti karena setiap figur calon Bupati dan calon Wakil Bupati Sabu Raijua tentunya datang dengan segudang janji – janji manis dan segudang program yang sangat menjanjikan kepada masyarakat. Tapi dikatakan Bora kita bisa menilai pemimpin ,mana yang cocok mulai dari sekarang seperti bagaimana sosok keseharian pemimpin tersebut, apakah kriteria sebagai seorang pemimpin telah ada dan telah kelihatan dalam kesehariannya ? seperti kematangan emosional dan lain – lain yang tentunya masyarakat pasti lebih bisa menilai sembari tetap berpedoman kepada Tuhan, karena menurut bora, masyarakat Sabu Raijua bukan lagi anak kecil yang harus dituntun oleh orang lain dan juga diyakininya jika masyarakat sabu raijua tidak seperti anak kecil yang bisa dininabobokan dengan sejumlah hadiah yang diberikan orang tuanya tapi masyarakat sabu raijua telah sangat bisa menilai dan dirasa sangat mampu untuk melihat mana yang baik dan mana yang buruk. Bora menambahkan jangan pernah terkecoh dengan apa yang dibicarakannya tapi marilah kita kembali meminta petunjuk Tuhan agar menunjukan siapa yang terbaik untuk menajdi pemimpin sabu raijua. Dan diharapkan agar jangan terpancing dengan gejolak politik yang ada yang bisa membuat perpecahan dalam keluarga kita sebagai orang sabu yang masih sangat menjunjung tinggi persaudaraan karena politik hanya sesaat tapi persaudaraan seumur hidup manusia sangat diperlukan.
Hal berbeda diungkapkan aktifis LSM Hidup Baru Yuri Djami belum lama ini. yuri mengungkapkan bahwa didalam sebuah pertarungan politik itu sering terselip permainan bisnis yang tentunya mengahapkan keuntungan yang besar pula hal itu menurut Yuri, bisa dilihat ketika salah seorang oknum politik dating dengan membawa sejumlah uang dan dibagikan kepada masyarakat demi tercapainya keinginan politisi tersebut. Yuri menambahkan jika hal tersebut dirasakan langung oleh masyarakat maka perlu diwasapadai dan jangan sekali – kali mau mengikuti apa yang dikatakannya apalagi jika hal tersebut dilakukan oleh calon – calon bupati dan wakil bupati sabu raijua dalam mensosialisasikan diri. Yuri menambahkan jika orang seperti itu menjadi pemimpin maka yang paling pertama yang dilakukannya adalah mengembalikan uang yang pernah dipakainya untuk meraup suara sekalian dengan bunga uang tersebut.
“kalau ada calon pemimpin yang datang dengan bawa uang terima saja itu uang dan anggap saja kita kejatuhan duren tapi ingat jangan mau pilih orang seperti itu karena kalau dia jadi bupati atau wakil bupati, maka dalam masa kepemipinannya pasti akan mengembalikan uangnya dan laba yang harus didapatkan mereka” tutur Yuri
Yuri menghimbau agar segenap warga sabu raijua harus jeli melihat pemimpin mana yang lebih pantas untuk memimpin sabu raijua kedepan. Yuri menambahkan pilihlah pemimpin yang Rasional, tidak banyak berjanji, tidak emosional, tidak meng-atasnamakan pribadi diatas uang rakyat, tidak bertepuk dada karena “pernah Melakukan satu hal dengan uang rakyat, serta tidak mengandalkan premanisme dalam menyelesaikan sebuah masalah. Tapi saat ini diawal perjalanan Kabupaten Tercinta ini, pemimpin yang diperlukan adalah pemimpin yang mampu membenahi infrastruktur yang ada, bisa menata sabu raijua dari segi tata ruang, serta disamping itu matang dalam pengalaman birokrasi, sehingga mampu untuk menjalin kerjasama yang baik antara Eksekutif dan legislatif yang ada di Kabupaten Sabu Raijua.
Sedikit informasi untuk masyarakat Sabu Raijua bahwa Gong Pemilukada Sabu Raijua sudah akan mulai ditabuh pada tanggal 7 juli 2010, dan untuk pelaksanaan pemilukada tahp pertama rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 12 november 2010 dan rencana pelaksanaan pemilukada putaran kedua pada tanggal 20 desember 2010. Untuk itu diharapkan agar kita sebagai pemilih sudah bisa mulai menyeleksi sesuai hati nurani kita tentang apa dan bagaimana sosok pemimpin yang kita inginkan bersama untuk membangun sabu raijua tercinta ini kearah yang lebih baik.

Read More......

Kantor Kelurahan Ledeunu Kecamatan Raijua dijadikan Penampungan Sampah

Satu lagi hal yang membuktikan bahwa kinerja aparat Pegawai Negeri Sipil sering tidak sesuai prosedur dan berlaku bak “Bupati Kecil” di SKPD yang mereka pimpin. Seperti halnya Lurah Ledeunu Julius R. Kefi yang menyinggahi kantornya sekitar jam 10 Pagi. Dari hasil pantauan Sarai Pos beberpa waktu lalu, kantor yang menjadi tempat mereka bekerja pun terlihat seperti penampungan sampah, dan pemandangan yang disuguhkan pun adalah seonggok sampah dedaunan yang gugur tertampung begitu banyak di depan kantor mereka. Ada beberapa warga yang menggerutu kira – kira kapan mereka bisa mendapat pelayanan yang maksimal kalau Lurahnya saja masuk kantor sudah siang ? memang terkadang ada beberapa pelayan masyarakat yang jika sudah tidak ada lagi yang melihat atau mengkoordinir mereka, akan berlaku semena – mena mulai dari jam masuk keluar kantor yang ditetapkan sendiri tanpa perdulikan aturan. Hingga aturan lainnya yang juga kerapkali diterapkan secara sepihak tanpa melihat prosedur yang ada.
Namun ada hal yang memang harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah, seperti dikatakan seorang warga yang tidak mau namanya dikorankan bahwa memang di Kantor Kelurahan Ledeunu khususnya, hanya mempunyai satu orang tenaga PNS sedangkan yang lainnya hanya tenaga sukarela yang dengan sepenuh hati tanpa imbalan apapun membantu Lurah Ledeunu dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakatnya. Sehingga warga juga meminta agar sedikit tidak tenaga sukarela yang ada di Kelurahan ledeunu bisa diakomodir oleh PEMDA, sehingga bisa juga memacu semangat kerja mereka termasuk membersihkan halaman kantor lurah tersebut. Karena jika tidak demikian mereka juga akan bekerja apa adanya sesuai dengan kerelaan hati mereka.
“memang kasihan juga lurah hanya kerja sendiri karena yang bantu dia hanya sukarelawan jadi kalau sukarelawan itu tidak masuk ya dia kerja sendiri apalagi sukarelawan itu tidak digaji jadi pasti mereka kerja sesuka mereka” demikian ungkap warga.

Read More......

Menelisik Pelaksanaan Program PNPM – MP di Kecamatan Raijua

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM - MP) merupakan salah satu program Pemerintah Pusat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dimana program tersebut diarahkan dalam sebuah wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu program tersebut juga diharapkan bisa memberdayakan segenap potensi yang ada dalam suatu masyarakat yang disentuh oleh program tersebut, mulai dari pemberdayaan keahlian khusus seperti keahlian tenaga pertukangan hingga keahlian umum seperti buruh atau kuli yang bisa mengerjakan dan menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam program PNPM - MP hingga pemberdayaan kebutuhan – kebutuhan program PNPM jika tersedia dalam masyarakatnya karena memang yang menjadi asas utama dalam program PNPM - MP adalah pemberdayaan masyarakat yang mempunyai tujuan mewujudkan masyarakat yang mapan, mandiri dan sejahtera. seperti misalnya jika ada kegiatan pengadaan meubeler atau kegiatan apa saja untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan sebuah sarana prasarana umum, maka dari dasar asas pemberdayaan maka meubeler serta kebutuhan lainnya harus dilakukan survey terhadap harga produk lokal sehingga nantinya akan dibeli dari masyarakat setempat. Tapi jika ada salah satu pelaku yang tidak mengindahkan hal – hal tersebut, maka perlu dipertanyakan apakah asas pemberdayaan masyarakat yang memang menjadi asas utama dan terutama dalam program PNPM - MP sedang diterapkan oleh pelaku tersebut atau malah menyelewengkan asas tersebut dengan alasan yang tidak rasional alias tidak masuk akal atau kata lainnya konyol dan tidak memihak kepada masyarakat setempat yang seharusnya menjadi sasaran utama pemberdayaan dari Program tersebut. Atau bahkan malah menambah kesengsaraan masyarakat dan semua pelaku PNPM itu sendiri ? dan pada akhirnya asas utama PNPM-MP “diperkosa” oleh pengurus atau pelakunya sendiri dan kemudian kata PNPM-MP diplintir lagi oleh masyarakat menjadi Program Nasional Perdayakan Masyarakat – Memang Payah. Dan yang menjadi pertanyaan lagi apa memang semua prosedur yang sudah diterapkan oleh pelaku sudah menjunjung tinggi Prinsip PNPM-MP yakni Transparansi dan Keberpihakan pada orang miskin atau Rumah Tangga miskin? Memang hingga kini Pemerintah hanya melihat dari satu aspek saja yakni sejauh mana Program tersebut bisa menyentuh masyarakat, dan sejauh mana pula Program tersebut berjalan mulus, bebas hambatan tanpa melihat aspek lain dari pelaksanaan program tersebut seperti yang sudah diuraikan diatas. Memang sangat ironis jika hanya hal – hal tersebut yang dilihat sebagai sebuah kesuksesan dari Program Mulia tersebut tanpa memperhatikan aspek keberpihakan kepada masyarakat yang menjadi sasaran utama dalam pelaksanaan program tersebut dan yang lebih memprihatinkan lagi, jika pelakunya sendiri yang menyelewengkan intisari dari Program tersebut. Yang pada akhirnya, asas utama PNPM – MP tidak lagi berpihak kepada masyarakat, tapi malah menambah kesengsaraan kepada Pelaku lainnya dan masyarakat yang terlibat didalamnya dan apalagi jika harus ada pelaku lainnya dalam program tersebut diseret ke ranah hukum karena kesalahan yang bukan dibuatnya sendiri melainkan disebabkan oleh kesalahan Pelaku inti PNPM – MP itu sendiri seperti misalnya karena kekurangan dana dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang menjadi dasar utama suksesnya program tersebut. Memang sungguh menyedihkan jika hal – hal seperti itu terjadi dalam pelaksanaan program PNPM –MP yang seharusnya program mulia tersebut bisa menambah kesejahteraan masyarakat pelaku dan segenap masyarakat di dalam sebuah daerah yang disentuh oleh program tersebut. Dan sekali lagi yang menjadi pertanyaan siapakah yang harus disalahkan jika ada sebuah proyek yang tertunda karena kurangnya dana yang direncanakan atau yang dikucurkan oleh pengambil kebijakan ? ataukah Pelaku yang tidak bisa menyelesaikan sebuah proyek yang tentunya punya alasan yang kuat yakni dengan kekurangan danalah maka proyek tersebut agak tersendat. Dan yang lebih menyedihkan dan serasa nurani pun ikut terluka jika sebuah kesepakatan yang telah dibuat bersama tapi tiba – tiba diingkar oleh pembuat keputusan atau diingkar oleh orang yang sama – sama membuat kesepakatan dan yang pada akhirnya harus menyeret salah satu pelaku ke dalam jeruji besi.
Memang jika dilihat dari keseluruhan program PNPM – MP di hampir seantero Nusantara ini, nyaris tidak bermasalah dan hampir mencapai sebuah kesejahteraan untuk semua masyarakatnya karena memang dari data kolektif yang berhasil dikumpulkan SARAI POS, rata – rata pembuatan Rancangan / Rencana Anggaran Biaya disemua tempat yang disentuh oleh PNPM – MP lebih kepada keberpihakan kepada masyarakat dan pelakunya seperti misalnya saja jika ingin membeli sebuah kursi maka yang dihitung rata – rata oleh penentu kebijakan adalah berapa jumlah bahan – bahan untuk membuat sebuah kursi, berapa ongkos pulang pergi untuk membeli kebutuhan sebuah kursi jika tidak disediakan ditempat yang bersangkutan, dan berapa harga jual yang ada didalam masyarakat tersebut untuk sebuah kursi. Sehingga yang terjadi adalah benar – benar terciptanya masyarakat Pedesaan yang mandiri dan sejahtera. Tapi itu hanyalah gambaran umum tentang kesuksesan yang dialami oleh pelaku PNPM – MP dibeberapa tempat lain yang ada di Nusantara ini dan agak berbeda halnya dengan kejadian yang sekarang dihadapi oleh seluruh masyarakat di Kecamatan Raijua Kabupaten Sabu Raijua, yang dimana hanya karena ulah Erwin Banepa sebagai Fasilitator Teknik (FT) dalam menjalankan program PNPM-MP yang dengan semena – mena mengatur harga jual masyarakat, tanpa melihat aspek kesejahteraan masyarakat setempat dengan cara tidak melakukan survey harga barang dan kebutuhan lokal yang dapat diproduksi oleh masyarakat lokal, tapi malah melakukan survey dari luar daerah seperti dari Ende yang sama sekali bukan bagian dari Kabupaten Kupang waktu itu apalagi dalam kecamatan Raijua sendiri. Padahal untuk meubeler misalnya masyarakat Raijua khususnya bisa mengadakan dan membuat meubeler tapi Erwin tidak melihat bahkan tidak pernah mensurvey barang lokal milik masyarakat dan bahkan mengklaim bahwa barang milik masyarakat tidak bagus dan sarat dengan unsur komersial. Dan yang menjadi pertanyaan terbesar dalam masyarakat raijua, bagaimana seorang Erwin bisa mengklaim barang – barang yang disediakan oleh masyarakat tidak bagus dan cenderung dikomersialkan padahal sekali saja Erwin tidak pernah lakukan survey barang lokal dan hanya mensurvey harga barang dari kabupaten lain melalui iklan radio tanpa turun langsung ke tempat atau kabupaten yang menjadi sasaran surveynya itu Seperti dikatakan salah seorang pengrajin meubeler di Desa Bolua Kecamatan Raijua Oli Kura bahwa Erwin telah dengan semena – mena menetapkan harga meubeler dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya) di bawah standar harga meubeler apalagi di tingkat lokal yang jauh dari pusat alat dan bahan untuk pembuatan mebeler itu sendiri. Dicontohkan Oli, sebuah Kursi misalnya yang biasa dijualnya kepada masyarakat setempat dengan harga Rp. 300.000; setelah dihitung dari harga bahan, harga transport dan akomodasi pulang pergi dari Raijua, tapi Erwin menetapkan harga dalam RAB menjadi Rp.100.000;/ 1 kursi. Sehingga hal itu dinilainya sangat tidak memihak kepada masyarakat dan hanya menambah kesengsaraan masyarakat setempat apalagi Erwin sebagai pelaku PNPM-MP yang notabene diharapkan bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat Raijua, tapi malah memanfaatkan masyarakat demi kepentingan dirinya sendiri dengan alasan untuk memajukan Kecamatan Raijua jadi masyarakat harus bekerja dengan sungguh – sungguh dan tanpa pamrih.
“Sudah bertahun – tahun Erwin bikin masyarakat Raijua semakin sengsara dengan Program PNPM-MP. Dan sangat tidak lucu kalau kami punya harga meubeler yang masyarakat biasa beli agak memadai dengan kecapaian kami sebagai tukang dan para pekerja, tapi Erwin bisa datang secara tidak langsung melalui RAB yang dia buat untuk tawar kami punya meubeler demi kepentingan dia punya proyek PNPM dengan sangat murah” ungkap Oli
Lebih lanjut Oli mengatakan bahwa satu hal yang sangat tidak wajar jika Pemerintah dalam hal ini (Erwin banepa) lagi yang menurunkan harga yang telah dipatok oleh masyarakat karena hal itu dinilai sangat menyusahkan masyarakat dan khusus untuk proyek PNPM yang ada di Kecamatan Raijua, Oli menilai Fasilitator Teknik hanya berpihak kepada orang – orang tertentu saja terutama orang-orang atau pengusaha di luar Kecamatan Raijua yang mungkin bisa memberinya keuntungan tanpa memberdayakan masyarakat Raijua. Hal itu dilihat dari tindakan Erwin yang tidak pernah melakukan survey kebutuhan proyeknya di dalam masyarakat Raijua dan hanya melakukan survey di tempat lain. Lebih lanjut Oli mengatakan bahwa selama ini masyarakat di Raijua memang tidak pernah mengeluh kepada Erwin dan pihak lain yang terkait sebagai pelaku PNPM, karena menurut Oli percuma mengeluh karena Erwin sangat pintar berkelit dan yang pada akhirnya pengeluhan tersebut akan menjadi sia – sia. Untuk itu dirinya ketika ditawarkan untuk mengerjakan meubeler oleh para Supplier untuk proyek PNPM, langsung menolak apalagi setelah melihat Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disusun Erwin terlalu minim dan dinilai akan membuat kerugian besar bagi dirinya jika menerima tawaran tersebut.
“kami tidak mau mengeluh dengan kelakuan Erwin tapi kami sebenarnya sakit hati dan kalaupun kami mengeluh apakah dia mau mendengar keluhan kami ? karena kelihatannya Erwin terlalu pintar mengelak jadi nanti kami akan sia – sia kalau mau mengeluh” ungkap Oli kesal.
Dari tatapan matanya yang nanar Oli sepertinya hanya bisa berharap jika seandainya ada malaikat lain yang menjalankan Program PNPM – MP di Kecamatan Raijua maka mungkin dirinya akan banyak mendapat proyek dan mungkin juga sekalipun keuntungannya Cuma seratus rupiah, tapi minimal bisa menyambung hidup pasca gagal panen yang dialami hampir seluruh warga di Kecamatan Raijua saat ini.
Hal tersebut bukan hanya diungkapkan Oli sebagai salah seorang tukang kayu yang merasa dirugikan dengan tindakan Erwin yang menurunkan harga jual mereka, hal senada diungkapkan Molid Absalom Haddo salah seorang tukang yang mengaku pernah membantu salah satu pelaku PNPM - MP saat itu dalam pengadaan meubeler untuk kebutuhan sekolah dan kebutuhan lainnya. Dan yang mengaku sangat dirugikan dengan rancangan biaya pembelanjaan yang sudah ditetapkan Erwin sebagai fasilitator teknik di Kecamatan Raijua. Menurut Molid, dirinya merasa rugi karena apa yang sudah dirinya perbuat untuk kelancaran pembangunan di Kecamatan Raijua seolah tidak dihargai Erwin dan yang lebih menyakitkan lagi Molid menambahkan, bahwa Erwin telah dengan teganya mengatakan bahwa mereka sebagai pengrajin meubeler terlalu menjual mahal meubeler milik mereka padahal Erwin tidak pernah menanyakan berapa harga meubeler yang dijual oleh tukang lokal tapi mencari tahu harga meubeler di luar Kecamatan Raijua melalui iklan pada salah satu Radio. supaya penyedia atau Tim Pengelola Kegiatan (TPK) hanya membeli dari luar daerah seakan tidak menghiraukan suka-dukanya menjadi tukang yang serba kekurangan alat dan bahan. “Tukang-tukang seperti katong ini adalah bagian dari masyarakat miskin yang harus dia (Erwin, Red) jadikan sasaran pemberdayaan, sepanjang katong sebagai tukang lokal bisa bikin meja, kursi, lemari dan lain-lain sesuai Erwin punya mau yang ada dalam RAB, kenapa tidak mau pakai kami untuk membuat meubeler itu tapi suruh beli dari luar daerah. Ini PNPM di Raijua sini ni sebenarnya milik siapa? Kalau bukan milik katong-katong yang miskin begini” Ungkap Malomi, demikian ia sering disapa.
Hal ini memberi kesan bahwa arah perjuangan PNPM-MP di Kecamatan Raijua yakni mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam segala aspek kehidupan ternyata telah meleset atau tidak mengena pada sasarannya, hanya bisa memakai nama dan identitas daerah tersebut beserta masyarakatnya yang miskin untuk memberdayakan masyarakat kaya yang berada di luar kecamatan tersebut. Ironisnya lagi, malah tindakan seorang Fasilitator Tekhnik (FT) di kecamatan ini bukan saja merugikan masyarakat di tempat itu karena mensurvey harga alat, bahan dan barang kebutuhan PNPM dari pusat kabupaten yang letaknya jauh dari kecamatan tersebut melainkan melakukan survey dari kabupaten lain. Tindakan seperti ini jelas merugikan masyarakat miskin khususnya dan Kabupaten Kupang umumnya karena tidak mendukung pendapatan daerah sendiri dari penerimaan pajak dan lain-lain.
“kami tukang di Raijua merasa rugi karena barang-barang yang katong bikin dibeli dengan harga di bawah standar jadi kami kerja juga hanya untuk bantu saja bukan lagi cari makan tapi hanya cari kerja”, beta rasa semua orang kerja supaya bisa dapat penghasilan ko bisa makan minum bukan diperas tenaga seharian baru sonde ada hasil padahal orang lain kalau kerja ada dia pung gaji setiap bulan, kenapa mau enak sendiri? Ungkap Malomi kesal
Memang kalau dilihat sejarah perjalanan PNPM – MP di Kecamatan Raijua saat ini boleh dibilang sangat berkembang pesat dan sepertinya nyaris tidak pernah menemui halangan apalagi yang dinamakan tidak berpihak kepada masyarakat tapi itu dulu, jauh sebelum kedatangan Erwin Banepa menjadi salah satu penentu kebijakan di PNPM – MP di Kecamatan Raijua seperti saat ini. Demikian dikatankan Benyamin Pidi salah satu Tokoh masyarakat dari Desa Ballu Kecamatan Raijua saat bertemu SARAI POS belum lama ini. Dikatakan Benyamin bahwa sebelum kedatangan Erwin ke Raijua, semuanya baik – baiki saja dan bahkan para pendahulu Erwin dinilai sangat Pro Masyarakata Raijua sekalipun dirinya bukan orang raijua. Hanya saja semuanya berubah drastis sejak kedatangan Erwin yang dengan seenaknya menentukan harga yang seolah mencekik rakyat raijua hingga saat ini. Dikatakan Benyamin, bahwa sudah sejak lama dirinya dan semua Tokoh Masyarakat di Raijua ingin menolak kehadiran Erwin di raijua, hanya saja masih bias ditolerir hingga saat ini karena dirinya dan Tokoh Masyarakat lainnya telah menganggap Erwin sebagai anak sehingga tega berbuat seperti itu. Tapi diakui Benyamin bahwa saat ini dirinya bersama semua tokoh masyarakat lainnya sudah sepakat untuk menolak kehadiran Erwin sebagai fasilitator teknik PNPM – MP di kecamatan raijua, karena dinilai bahwa Erwin telah dengan tega ingin menusuk mereka (masyarakat Raijua – Red) dari belakang.
“kami sudah sepakat untuk usir dia keluar dari raijua karena sekarang dia mulai coba tusuk kami dari belakang dan agar kami jangan dibunuh Erwin, sebaiknya dia keluar atau diapun juga harus menjadi korban terlebih dahulu” demikian dikatakan Benyamin Pidi
Sementara itu ditempat terpisah, beberapa Tokoh Masyarakat yang berhasil dihubungi SARAI POS beberapa waktu lalu seperti Melfianus hili Buru tokoh Masyarakat dari Kelurahan Ledeke, Matius Tarru Happu dari desa ballu, Hendrik Radja Tuka dari Desa Bolua, Lafinus Riwu dari desa Kolorae, Obed Libu Heo dari Ledeke, Nabas Bi Lodo dari Ballu, Kornelius Lay Kudji dan beberapa warga lainnya secara tegas menyatakan menolak kehadiran Erwin sebagai FT di kecamatn Raijua dan bahkan mereka mengancam jika Erwin masih tetap ada dan masih tetap menjadi Fasilitator Teknik di Raijua, maka mereka akan mengajak seluruh unsure masyarakat lainnya agar jangan pernah lagi menjadi pelaku PNPM MANDIRI di Raijua karena dinilai Erwin telah menghancurkan Raijua dengan cara melilit masyarakat dalam persoalan yang seharusnnya bukan persoalan mereka bahkan ada diantara mereka yang telah diancam untuk dipenjara hanya karena menjadi pelaku PNPM di Raijua
“kami telah sepakat untuk tidak mau lagi kerja sama dengan erwin di raijua, dan kalau dia tetap disini maka kami yang akan keluar dan tidak akan lagi menjadi pelaku PNPM sehingga biarkan saja Erwin yang kelola sendiri karena mungkin itu dia pung hak”demikian ungkap Matius dan di iyakan tokoh masyarakat lainnya.
Dan hal lain yang diungkapkan masyarakat raijua tentang kecurangan yang ada dalam PNPM di Kecamatan Raijua adalah adanya indikasi kerja sama antara Erwin dengan Toko – Toko penyedia barang dan jasa di Kabupaten Kupang dan itu dibuktikan saat pengadaan kebutuhan peralatan sekolah untuk siswa siswi SD dan SMP di Kecamatan Raijua dimana Erwin telah menetapkan Toko yang mengharuskan pelaku lainnya membeli kebutuhan tersebut hanya dari satu toko dan banyak lagi kecurangan lainnya yang dinilai sangat merugikan masyarakat raijua. Kemudian ada juga Proyek PNPM yang disetujui padahal jelas – jelas pembangunannya tidak sesuai dengan yang diharapkan serta juga semua Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang tidak tertera tanda tangan dari Fasilitator Kabupaten saat itu sehingga hal tersebut bahkan menimbulkan kecurigaan warga jangan sampai erwin memberlakukan dua RAB, yang ditetapkan lebih rendah diserahkan kepada pelaku PNPM Kecamatan dan RAB yang lebih tinggi diserahkan kepada Pengelola Kabupaten. Tapi diakui warga bahwa kecurigaan pendobelan RAB itu hanya sebuah kecurigaan semata karena memang hingga kini masyarakat belum mendapatkan bukti yang cukup untuk hal itu.
Dan yang menjadi pertanyaan masyarakat raijua saat ini adalah, dimanakah asas pemberdayaan yang menjadi asas utama dan terutama dalam PNPM – MP ? lalu dimanakah letak kesejahteraan dan kemandirian yang disebut – sebut sebagai salah satu tujuan utama PNPM ? sehingga ada pula masyarakat Raijua yang dengan getirnya mengatakan bahwa jika MANDIRI, memang sejak dulu mereka telah mandiri karena sejak mereka menjadi akil balik, tidak lagi pernah dimandikan orang lain alias mandi sendiri tapi jika ditanya tentang kesejahteraan maka hingga saat ini tidak pernah ada masyarakat Raijua yang merasa disejahterahkan dengan kehadiran PNPM di kecamatan tersebut, dan lagi – lagi dipicu oleh kelakuan Erwin banepa yang dinilai tidak memberdayakan masyarakat setempat. Memang tidak bisa dipungkiri jika memang sudah banyak perubahan yang secara nyata telah dirasakan manfaat oleh masyarakat seperti jalan – jalan pengerasan, pembangunan Pustu – Pustu, serta pembangunan infrastruktur lainnya. Hanya saja ditengah kesuksesan tersebut, ada pula duka yang sangat mendalam yang telah terukir dalam relung hati setiap insan dan pelaku PNPM di sana (raijua – Red) yang mungkin saja tidak akan bisa dilupakan dan disembuhkan sepanjang hidup mereka apalagi jika seperti yang dikatakan warga selama ada Erwin luka itu akan selalu kambuh dan bahkan mungkin akan membusuk dan bahkan……..akan membawa kematian untuk warga setempat. Dan kemudian yang menjadi pertanyaan lagi, apa pantas orang yang telah dengan jelas tidak menerapkan asas utama dalam sebuah program untuk dipertahankan ? ataukah ada tindakan lain yang bisa dikenakan atau dijadikan sanksi untuk orang seperti itu ? hanya jika tetap dipertahankan apa tidak mungkin akan semakin banyak korban ? entahlah karena hal itu mungkin hanya bisa dipertimbangkan pengambil kebijakan dalam tubuh PNPM itu sendiri. Dan masyarakat raijua sendiri hanya bisa berharap agar mereka jangan lagi terus menerus dicekik dan diperlakukan tidak adil. Seperti kata pepatah yang ditirukan warga “semut saja jika terlalu diinjak – injak akan marah, apalagi kita sebagai manusia”

Read More......

27 Maret 2009

BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUPANG YANG BARU ADAKAN JUMPA PERS


SETELAH DI LANTIK KEMARIN (25/03/09)MENJADI BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUPANG YANG BARU DAN TERKAIT PULA DENGAN HARI PERTAMA BUPATI KUPANG DRS AYUB TITU EKI DAN VIKTOR TIRAN S.SOS,MSI /MENJABAT SEBAGAI BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUPANG YANG BARU/ PAGI TADI (JUMAT 27/03/09)DI ADAKAN JUMPA PERS DENGAN WARTAWAN KABUPATEN KUPANG//TITU EKI DALAM JUMPA PERS NYA MENGATAKAN / BAHWA SEKALIPUN SEBELUM NYA MEREKA BELUM BERPENGALAMAN MENJADI ANGGOTA BIROKRASI BUKAN BERARTI/MENGHAMBAT MEREKA UNTUK TIDAK MELAKUKAN SESUATU YANG BERARTI UNTUK KABUPATEN KUPANG //TITU EKI MENGATAKAN ASAL ADA KEMAUAN DALAM DIRI UNTUK MELAKUKAN SESUATU YANG BERARTI / MAKA SEMUA NYA AKAN TERLAKSANA DENGAN BAIK SEKALIPUN MUNGKIN AGAK LAMBAT//
TITU EKI MENAMBAHKAN BAHWA DIRI NYA BERSAMA DENGAN TIRAN AKAN SELALU BELAJAR DARI PARA PENDAHULU NYA//SERTA MELANJUTKAN PERJUANGAN YANG SUDAH DI LAKUKAN MEREKA//TERKAIT DENGAN PROGRAM SERATUS HARI / TITU EKI MENGATAKAN BAHWA DIRI NYA BERSAMA DENGAN WAKIL NYA VIKTOR TIRAN / BELUM BISA MENJANJIKAN SESUATU YANG MULUK - MULUK//TAPI MEREKA AKAN TETAP MENJALANKAN VISI DAN MISI MEREKA / UNTUK MEMBANGUN KABUPATEN KUPANG KE ARAH YANG LEBIH BAIK //DAN AKAN MENJALANKAN TUJUH POKOK PROGRAM YANG SUDAH DI TETAPKAN // KETUJUH PROGRAM ITU ANTARA LAIN/PENGUATAN EKONOMI RAKTYAT /MENINGKATKAN KWANTITAS DAN KWALITAS PENDIDIKAN/PENGEMBANGAN SERTA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN / PENEGAKAN HUKUM DAN HAM / POLITIK DAN PEMERINTAHAN / ASPEK SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN / TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP //DAN TENTANG MANA YANG PRIORITAS / TITU EKI MENGATAKAN BAHWA / DALAM MENJALANKAN KE TUJUH PROGRAM NYA / TIDAK ADA YANG AKAN DI PRIORITASKAN / TETAPI AKAN DI LAKSANAKAN PERBUTIR SUPAYA SEMUA PROGRAM TERLAKSANA DENGAN BAIK //

Read More......

13 Maret 2009

CALON ANGGOTA DPR YANG TERHORMAT ATAU….??

DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR SEKITAR 1000 CALON ANGGOTA LEGISLATIF AKAN MEWARNAI PILEK (PEMILIHAN LEGISLATIF KALI INI PERIODE (2009-2014)
DI SAAT PEMILIHAN LEGISLATIF SEMAKIN DEKAT..SEMAKIN BANYAK PULA YANG MENCALOKAN DIRI SEBAGAI CALON ANGGOTA LEGISLATIF YANG KATA NYA AKAN SIAP MENYAMPAIKAN ASPIRASI MASYARAKAT KE PIHAK YANG BERWAJIB YANG AKAN BISA MEREALISASIKAN KEINGINAN MASYARAKAT…….UNTUK KABUPATEN KUPANG SAJA TERDAPAT SEKITAR 800 ORANG YANG AKAN BERSAING UNTUK MENDAPATKAN KURSI DI DPRD KABUPATEN…DAN UNTUK WILAYAH KOTA KUPANG SEKITAR 500AN LEBIH ORANG YANG AKAN BERSAING…DAN PROVINSI SEKITAR 300AN LEBIH BERSAING DAN UNTUK DPR-RI SEKITAR 200AN LBIH SEMENTARA UNTUK ANGGOTA DPD SEKITAR 100AN ORANG
YANG SEMENTARA MENJADI PEMIKIRAN MASYARAKAT…SAH-SAH SAJA SEMUA ORANG MENCALONKAN DIRI UNTUK MENJADI WAKIL RAKYAT.TAPI YANG MENJADI PERTANYAAN…APAKAH BETUL-BETUL MEREKA AKAN MEMPERJUANGKAN ASPIRASI MASYARAKAT…..????ATAUKAH MEREKA HANYA INGIN MENAMBAH PENGHASILAN MEREKA DI SAAT HARI TUA…YANG MUNGKIN AJA MEREKA SUDAH UZUR DAN TIDAK MUNGKIN LAGI BISA KERJA KERAS DI HARI TUA…
SEKALI LAGI KAMI SEBAGAI MASYARAKAT KECIL AKAN MENERIMA APA SAJA YANG SUDAH MENJADI PERTIMBANGAN MEREKA YANG KATANYA AKAN MEMPERHATIKAN KAUM KECIL DAN MEMPERJUANGKAN HAK-HAK NYA….
HANYA SAJA YANG SANGAT DI SAYANGKAN….. BANYAK SEKALI CALON ANGGOTA LEGISLATIVE YANG SUDAH MENGUMBAR JANJI NYA UNTUK MAYARAKAT BAHKAN TIDAK KURANG DARI MEREKA YANG BERANI MENJANJIKAN KONTRAK POLITIK HANYA UNTUK MERAUUP SUARA RAKYAT SUPAYA MEREKA MENANG DI PILEK NANTI…
SEBAGAI PEKERJA LAPANGAN…..SAYA SENDIRI SUDAH MERASAKAN SUKA DUKA PADA SAAT BERTEMU DERNGAN CALON ANGGOTA LEGISLATIVE
DI ANTARA NYA ADA YANG SANGAT BAIK DAN ADA JUGA YANG SANGAT-SANGAT MENJENGKELKAN
CONTOH NYA PADA SAAT KAMI SEBAGAI PENCARI BERITA MEMINTA WAKTU MEREKA UNTUK DI WAWANCARAI…ADA YANG LANGSUNG MENERIMA KAMI DENGAN BAIK DAN MEREKA MENJAWAB PERTANYAAN KAMI DENGAN BAIK DAN DENGAN RAMAH NYA MEREKA MELAYANI KAMI….TAPI ADA BANYAK SEKALI YANG JANGAN KAN MENERIMA KEDATANGAN KAMI…UNTUK MENERIMA PANGGILAN (TLP)KAMI SAJA SUDAH SUSAH SEKALI…..DAN SEANDAI NYA MEREKA HARUS TERPAKSA MENERIMA KAMI TAPI MEREKA AKAN DENGAN KASAR NYA MENJAWAB PERTANYAAN KAMI..DAN AKAN LANGSUNG MENGATAKAN KALAU MEREKA SANGAT-SANGAT SIBUK JADI SANGAT TIDAK BISA DI GANGGU WALAUPUN HANYA SEKITAR LIMA MENITAN SAJA….ADA JUGA YANG LANGSUNG MENJAWAB DENGAN KASAR BAHKAN ADA YANG MEMAKI-MAKI DENGAN BAHASA YANG SEBENAR NYA TIDAK PANTAS DI UCAPKAN
MEMANG SAYA JUGA SADAR BAHWA ITULAH RESIKO DARI KULI TINTA SEPERTI SAYA DAN TEMAN-TEMAN YANG LAIN…DAN SAYA JUGA BISA MEMAKLUMI HAL SEPERTI ITU…HANYA YANG AGAK TIDAK MASUK AKAL….YANG MELAKUKAN INI ADALAH ORANG-ORANG YANG MENGAKU AKAN MEMPERJUANGKAN ASPIRASI MASYARAKAT.KEMUDIAN KALAU SUDAH SUSAH DI TEMUI ORANG LAIN…SAAT SEPERTI INI SAJA DENGAN ALASAN SIBUK ATAU APALAH ALASAN MEREKA…KIRA-KIRA BISA TIDAK MEREKA AKAN MENERIMA RAKYAT KECIL YANG INGIN MENYAMPAIKAN ASPIRASI NYA..???ATAU MALAH MENGUSIR MEREKA..???KARENA KENYATAAN NYA..PADA SAAT MEREKA INGIN MENCARI SUARA SAJA DAN BELUM JADI APA-APA SUDAH SUSAH DI TEMUI BAHKAN BERANI MEMAKI PARA PENCARI BERITA..MEREKA SUDAH TIDAK PERDULIKAN LAGI SEANDAI NYA PARA PENCARI BERITA YANG SAYA MAKI INI MENJELEKKAN NAMA SAYA DI MASYARAKAT..MAKA SAYA TIDAK DAPAT APA-APA DARI MASYARAKAT(SUARA)…TAPI MEMANG TIDAK MUNGKIN HAL ITU TERJADI KARNA INSAN PERS MASIH PUNYA MORAL.SEDANGKAN MEREKA..DATANG KE MASYARAKAT DENGAN PENUH KEMUNAFIKAN UNTUK MEMINTA DUKUNGAN.DAN APADA SAAT MEREKA SUDAH MENJABAT SEBAGAI SALAH SATU ANGGOTA DEWAN YANG TERHORMAT…MAKA UNTUK MENEMUI MEREKA PUN YANG MEREKA MAU HANYA ORANG TERHORMAT DAN BUKAN MASYARAKAT KUMAL YANG PERNAH MENDUKUNG MEREKA….
DI SINI SIAPAPUN YANG MEBACA TULISAN SAYA INI……MUDAH-MUDAHAN BISA MELIHAT SIAPA YANG PANTAS DI DUKUNG DAN SIAPA YANG PANTAS DI USIR KETIKA DATING MENCARI SUARA

Read More......

APARAT PENEGAK HUKUM YANG MELANGGAR HUKUM

DI SAAT PEMERITAH LAGI GENCAR-GENCAR NYA MEMBERANTAS PERJUDIAN DI BUMI INDONESIA TERCINTA INI…
SEMUA YANG BERBAU PERJUDIAN SUDAH DI BERANTAS TERMASUK SABUNG AYAM,BINGO,BOLA GULING,DAN MASIH BANYAK LAGI BENTUK PERJUDIAN YANG LAIN YANG SUDAH MULAI DI BERANTAS
TAPI ADA SATU HAL YANG HAMPIR DI LUPAKAN OLEH PIHAK PENEGAK HUKUM YAITU PERMAINAN BILYARD…DENGAN MODUS HIBURAN PERMAINAN……………BILIYARD DI LEGALKAN PEMERINTAH PADAHAL DI SANALAH PERJUDIAN BESAR-BESARAN TERJADI…APALAGI SETELAH BANYAK MACAM PERJUDIAN MULAI DI BERANTAS OLEH YANG BERWENANG
YANG MENJADI PERTANYAAN DI MASYARAKAT..APAKAH MEMANG SEMUA HAL YANG TERMASUK PERMAINAN,DAN SEKALIPUN DI SINYALIR AKAN TERJADI PERJUDIAN BESAR-BESARAN , OLEH PEMERINTAH AKAN DI LEGALKAN…?????ATAUKAH MEMANG ADA SESUATU YANG TIDAK BERES DALAM MASALAH MEMBERANTAS PERJUDIAN..??DALAM HAL INI PEMERINTAH YANG MUNGKIN TIDAK SERIUS MELIHAT MASALAH PERJUDIAN YANG TERSELUBUNG SEPERTI PERMAINAN BILYARD..??
DENGAN BEGITU MAKA MASYARAKAT AKAN MLIHAT KALAU PEMERINTAH TIDAK TEGAS DALAM MASALAH PERJUDIAN YANG KATA NYA AKAN MERUGIKAN BANYAK PIHAK.
DAN MEMANG KENYATAAN NYA SAMPAI SEKASRANG PERJUDIAN YANG DI SELUBUNGI PERMAINAN ITU PUNG MASIH TETAP EKSIS..BAHKAN TIDAK SEDIKIT DARI APARAT YANG SEHARUS NYA MEMBERANTAS PERJUDIAN,MALAH IKUT-IKUTAN BERMAIN JUDI TERSELUBUNG INI…MEMANG…AGAK MIRIS MEMANG MELIHAT KEJADIAN SEPERTI ITU..
APALAGI BANYAK JUGA DI ANTARA APARAT YANG SEOLAH-OLAH MENJADIKAN HAL-HAL SEPERTI ITU SEBAGAI LAHAN UNTUK MERAUP UNTUNG..YA…..WALAUPUN TIDAK BANYAK TAPI LUMAYAN LAH UNTUK SEKEDAR BUAT BELI ROKOK…
MEAMNG KETERLALUAN…BEGITU LAH UNGKAPAN YANG SERING KELUAR DARI MULUT MASYARAKAT YANG MELIHAT APARAT PENEGAK HUKUM DATANG DAN LANGSUNG MEMINTA UANG TIP TUTUP MULUT SUPAYA TIDAK DI TANGKAP DAN DI JEBLOSKAN KE DALAM PENJARA.TAPI APA BOLEH BUAT MASYARAKAT PUN LAGI-LAGI DIAM DENGAN ALASAN TAKUT BERHADAPAN DENGAN PENJARA APALAGI MEREKA BISA MENDAPATKAN KAN UANG HANYA DENGAN CARA SEPERTI ITU….MEMANG MEREKA TAU MEREKA SALAH TAPI AKAN LEBIH SALAH LAGI KALAU MEREKA HARUS MENCURI HANYA UNTUK MENGHIDUPI KELUARGA NYA….
YA…..BEGITULAH HIDUP…DAN SETELAH KITA AMBIL KESIMPULAN DARI HAL DI ATAS MAKA KEMBALI LAGI KE KEMISKINAN YANG MEMANG MASIH MENJADI POLEMIK UTAMA DI NEGERI TERCINTA INI….TAPI…….KENAPA MEREKA YANG SEHARUS NYA MELINDUNGI KAUM KECIL MALAH MENINDASNYA..????KENAPA MEREKA YANG SUDAH DI BAYAR NEGARA DENGAN PAJAK MASYARAKAT UNTUK MENEGAKKAN HUKUM JUGA MELANGGAR HGUKUM..???TAPI ITULAH KENYATAAN NYA DAN SEMOGA SEMUA INI BIAS CEPAT DI SELESAIKAN DAN KITA PUN AMAN…

Read More......

KATA HARI INI

MY DICTIONARY

ANDA INGIN BER IKLAN...??KLIK DI SINI